Masalah Di Sekolah dan Penyelesaian dengan Manajemen PENJAS

Sunday, April 16, 2017

ANALISIS PRINSIP LAY UP SHOOT BOLA BASKET

Wednesday, April 12, 2017



ANALISIS PRINSIP LAY UP SHOT BOLA BASKET

Tembakan melayang (bahasa Inggris: Lay-up) adalah salah satu teknik memasukkan bola ke dalam jaring dalam permainan bola basket. Teknik ini merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan poin. Secara garis besar, teknik ini dilatih dengan men-dribble bola dari garis tembakan bebas, kemudian melompat dengan satu kaki bergantian dan pada lompatan kedua dilakukan tembakan ke ring secara bersamaan. Saat melompat, bola dibawa dengan dua tangan, setelah itu dilepaskan ke arah ring dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya membantu dan melindungi bola. Lay-up dilakukan dengan memantulkan bola ke bagian atas papan ring terlebih dahulu ataupun langsung memasukkan bola ke ring.
Ada beberapa variasi dari teknik lay-up, yaitu reverse lay-up dan power lay-up.  Reverse lay-up biasanya dilakukan apabila seorang pemain berada di bawah ring atau sangat dekat dengan ring sehingga memungkinkan untuk melakukan lay-up biasa. Pada teknik ini, seorang pemain akan menggunakan sisi yang berlawanan dengan lay-up biasa saat menembakkan bola. Power lay-up dilakukan dengan menembak bola menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat dengan ring.


        1.      GAYA
A.    Gaya Gravitasi

Gaya gravitas adalah gaya yang mempengaruhi gerak benda. Gaya gravitasi yang ada dalam Lay Up permainan basket berada pada saat bola yang di shooting. Bola yang akan di shooting kea rah ring mengalami gaya grafitasi yang besar. Kenapa ? karena dalam hal ini bola yang tadinya di lempar ke atas dengan kat akan amengalami penuruan saat bola tersebut berada diatas ring. Titik berat pada bola basket sangat berpengaruh saat bola tersebut akan masuk kedalam ring. Dengan adanya titik berat bola yang berada di sekitar bola membuat bola basket tersebut akan dengan mudah turun kebawah kea rah ring

B.     Gaya gesekan

Gaya gesekan adalah gaya yang diberikan oleh individu dalam menggerakkan benda. Dalam hal ini gaya gesek yang terjadi adalah ketika seseorang akan melakukan tembakan kearah ring. Dengan dibantu dengan dorongan tangan yang kuat akan memudahkan melakukan tembakan. Gaya gesekan berada pada talapak tangan terkuat. Misalnya tangan terkuat adalah kanan. Maka tangan kananlah yang berpengaruh terhadap keberhasilan Lay Up. Gaya gesekan disini diberikan dengan gaya yang besar. Karena dengan gaya gesekan yang besarlah dapat membuat bola tersebut melambung keatas. Gaya gesekan juga terjasi di bagian kaki seseorang. Dengan adanya gaya gesek tersebut membuat orang tersebut bias melakukan lompatan dan tembakan.


C.    Gaya kontraksi

1.      Kontraksi Isotonik
Kontraksi otot Isotonik adalah gerakan dimana otot dapat memanjang dan memendek. Gaya isotonic disini terjadi saat orang tersebut akan melakukan lompatan. Kaki yang membentuk 30 derajat akan menjadi tumpuan dalam hal lompatan. Dengan memanjangnya otot betis menjadi sebuah fleksibilitas dalm gerak. Fleksibilitas disini berfungsi untuk memudahkan seseorang dalam melakukan Lay Up.
            Kemudian dalam melakukan Lay Up menggunakan kaki yang paling terkuat dlam melompat. Sedangkan kaki yang satunya berguna untuk sebagai tolakan. Tolakan dapat dilakukan dengan sempurna denganadanya bidang tumpuan yang datar. Dengan begitu akan menghasilkan lompatan yang baik dan indah. Kaki yang digunakan untuk menolak melakukan kontraksi isotonic dengan cepat. Dengan melakukan gerakan mengayun kaki akan membenuk sekitar 30 derat. Dengan begitu lompat yang dihasilkan bias menjadi lebih tinggi lagi.
            Selain itu juga kontraksi isotonk berada pada saat kita ingin melakukan shooting. Karena disitu tangan kita akan memanjang dahulu baru memendek. Momen memanjangnya saat kita akan melakukan lemparan sedangkan untuk otot yang memendek adalah saat kita sudah selesai malkukan gerakan. Otot akan memendek dengan sendirinya. Karena gerakan memendek akan memudahkan kita untuk melakukan gerakan selanjutnya.

1.      Kontraksi Isometrik

Gerakan isometric adalah panjang otot tetap konstan sementara ketegangan mengalami perubahan yang bervariasi. Di sini, ketegangan berkembang pada otot, tapi otot tidak memendek untuk memindahkan objek.  Dalam hal ini kontraksi terjadi pada saat kita membawa bola untuk dilakukan lompatan. Dengan gerakan isometric membuat kita dengan mudah melakukan Lay Up. Dalam melakukan Kontraksi Isometrik juga diperlukan keseimbangan. Keseimbangan disini diperuntukkan pada saat kita akan melakukan lompat.
2.      Kontraksi Isokinetik

Kontraksi isokinetik yaitu otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut ruang gerak persendiannya.  Dalam hal ini kontraksi otot isokinetik terjadi pada saat kita akan melakukan  lemparan kearah ring. Karena pada saat itu otot mengalami tegangan yang sama kuat. Pada saat kita terbang kita akan membawa berat badan kita semua. Selain itu kontranksi isokinetik juga terjadi ada saat kita akan melewati lawan. Karena pada gerakan tersebut tubuh akan mengalami tingkat tegangan yang tinggi. Karena tekanan yang diberikan oleh lawan (dari luar) itu besar membuat kita harus mempunyai tenaga yang seimbang antara badan dan tangan. Sehingga gerakan yang akan dilakukan bias menjadi gerakan yang luwes.
Dengan keluwes tersebut akan menghasilkan gaya isokinetik yang bagus dan akan bisa melakukan gerakan Lay Up dengan baik.

1.      STABILITAS

Stabilitas adalah dimana benda tidak goyang. Stabilitas sangat dipengaruhi oleh bidang tumpuan. Stabilitas disini trjdi saat kita hendak melakukan Lay Up. Dengan pondasi dari kaki yang kuat membuat tubuh menjadi sangat kokoh dan kuat. Otot kasi yang tadinya memenjang akan memendek agar bisa digunakan untuk keseimbangan.
Selain itu, keseimbangan juga terjadi saat kita melayang diudara. Disana kita akan merakan bahwa titik berat badan akan hilang tertkala kita melayang. Bukan hanya itu pada saat kita akan melakukan Lay up, bidang tumpuan sangat berpengaruh. Bidang tumpuan yang bagus daan rata akan menghasilkan gerak yang bagus pula. Karena dengan bidang tumpuan yang rata bisa membuat kita bermain dengan semangat. Begitupun sebaiknya. Apabila bidang tumpuannya tidak rata, maka akan menghasilkan Lay Up yang tidak baik. Kita akan lebih was-was dibandingkan dengan bidang yang rata.
Maka dari itu, Stabilitas dapat terjadi apabia dalam kondisi bidang tumpuan yang rata dan bagus. Gunanya agar pada saat melompat kita tidak merasa takut akan terjadinya cedera.

2.      HUKUM NEWTON III ( F aksi-F reaksi)

Dalam melakukan lemparan ini Pebasket mula-mula berlari sambil mendribble bola, setelah melewati beberapa pemain lawan, dekat dengan keranjang basket, ia melompat dan melepas (tanpa melontarkannya keras-keras) bola ke atas. Bola melayang, membentuk lintasan lengkung yang manis dan masuk dalam keranjang dengan cantiknya. Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Ini merupakan aplikasi dari ilmu fisika. Pada abad ke-19 Newton sudah mengatakan (hukum 1 Newton) bahwa suatu benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak. Bola yang dibawa lari oleh Pebasket tersebut mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan Pebasketnya. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur manis ke dalam keranjang.
Hukum Newton III yang berbunyi:
”Setiap aksi selalu akan menimbulkan reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan “.

Dengan demikian, Aksi yang dilakukan oleh pebasket untuk melakukan Lay Up akan menimbulkan Reaksi yang bermacam-macam. Apabila berhasil maka akan meimbulkan kesenangan dan kemenangan. Apabila gagal, maka akan menimbulkan rasa penyesalan dan rasa sakit akibat cedera.
    
3.      TITIK BERAT

Titik berat adalah titik tangkap gaya berat. Dalam hal ini titik berat pada saat melakukan Lay Up adalah pada saat kita hendak melompat melakukan gerakan Lay Up. Pada geraka tersebut titik berat badan berapa di bagian kaki. Karena pada saat akan melakukan gerkan Lay Up, kaki akan membentuk 30 derajat. Agar pada saat melakukan lompatan bisa mengkasilkan lompatan yang tinggi. Tingginya lompatan tergantung akan kuatnya kaki dalam melakukan tolakan.
Tolakan yang diberikan untuk melakukan LaY Up tergantung dari besar tenaga yang kita keluarkan. Semakin besar tenaga yang kita keluarkan untuk melakukan Lay Up, maka lompatan yang dihasikan akan semakin baik. Jadi titik berat badan disini sangat berpengaruh atas apa yang akan terjadi saat melakukan Lay Up.
Selain itu, titik berat juga berada pada bola. Titik berta pada bola berada di sekitar bola. Karena bentuk bola adalah bolat. Dengan demikian dapat dartikan bahwa, pada saat melakukan lemparan kea rah ring titik berat bola berpindah keseluruh bagian bola yang awalnya hanya ada ada di bagian bawah bola. Sehingga pada saat bola dilemparkan ke atas akan membentuk para bola yang juga dipengaruhi leh gaya gravitasi. Sehingga bola tersebut akan mudah masuk ke dalam ring.

4.      KOMPONEN FISIK

1.      KESEIMBANGAN
Dalam melakukan hal ini keseimbangan sangat diperlukan. Karena kesimbangan adalah factor yang paling mempengaruhi gerakan Lay Up. Dimulai dari berlari, penguasaan Bola, melawati lawan hingga melakukan gerakan Lay Up. Jadi keseimbangan adalah penentu keberhasilan melakukan Lay Up. Keseimbangan yang paling kuat adalah pada saat hendak melakukan Tembakan ke arah ring. Disana tubuh seorang pebasket harus mampu mempunyai kesimbangan yang bagus agar saat melakukan bisa menghasilkan gerakan yang sempurna.

2.      KETEPATAN
Ketepatan dalam melakukan Lay Up adalah keika melakukan tembakan. Dengan Timing yang pas akan menghasilkan lemparan yang berkualitas. Ketepatan sangat dibutuhkan agar setiap kali melakukan Lay Up bisa  menghasilkan Poin. Persipan yang dilakukan agar shootingnya tepat adalah dimulai dari penguasaan bola, kekuatan otot tangan hingga besar sudut yang diberikan kepada tagan. Sehingga dengan memberikan sudut pada tangan akan memudahkan kita melepaskan tembakan kearah ring lawan.
Ketepatan sangat dikedepankan dalam Lay Up Shot. Karena dengan ketepatan melempar akan menunjukkan bahwa kita ada;ah pemain yang bagus.

3.      DAYA LENTUR ( FLEKSIBELITAS )
Daya lentur disini diginakan saat kita akan melakukan Lay Up. Kelenturan badan, juga mempengaruhi keberhasilan Lay Up/ bayngkan saja apabila badan tersebut kaku, maka akan susah sekali untuk melakukan gerakan Lay Up. Sehingga dalam hl ini kelenturan akan memberkan efek yang cukup besa juga. Dimulai dari fleksibelnya kaki dalam melakukan gerakan melangkah. Kemudian badan, badan juga memerlukan efek fleksibelitas agar pada saat melakukan gerakan bisa melewati lawan dengan cepat dan bisa melakukan tembakan dengan baik dan benar.
 

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts