Langkah-Langkah Pengembangan Penilaian Teknik Tes

Monday, March 12, 2018



                     Langkah Pengembangan Penilaian

1.      Langkah-langkah pengembangan Penilaian teknik tes
a)              Menetapkan tujuan pembelajaran; Tes formatif tes dilakukan setiap pokok bahasan (ulangan harian), Tes sumatif tes dilakukan dari beberapa bab biasa tes (uts/uas), Tes formatif untuk mengetahui beberapa metoda pengajarannya,  Tes sumatif untuk mengetahui kemampuan siswa berupa nilai,
b)             Menganalisi dokumen; Silabus (sudah berapa minggu/bulan), RPP (tujuan apa yang sudah di rumuskan dalam kegiatan belajar), Program pembelajaran/mingguan, bulanan atau semesteran (ruang lingkup materi sampai kurun waktu tertentu), Buku sumber (kedalaman, keluasan materi yang menjadi pokok penyusunan soal), Agenda mengajar guru (mengetahui materi mana yang benar-benar sudah diajarkan disuatu kelas)
c)              Kisi-kisi soal tes sumatif; Menyusun kisi-kisi, merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Kisi- kisi ini sebagai acuan sehingga dapat menulis soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif proporsional
d)            Menulis soal
1.              Aturan umum penulisan soal
a.               Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
b.              Jangan mengutip langsung kalimat dalam buku
c.               Bila berupa pandangan seseorang sebutkan pendapat siapa
d.             Soal tidak boleh member isyarat untuk soal lain
e.               Hindarkan soal yang menanyakan hal-hal spele (harus hal penting)

f.                Hindarkan kebergantungan soal pada soal lain
g.              Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2.              Aturan penulisan soal Pilihan Ganda
a.      Materi
1)             Soal sesuai indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk pilihan ganda).
2)             Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinyuitas, keterpakaian sehari- hari).
3)             Pilihan jawaban homogen dan logis.
4)             Hanya ada satu kunci jawaban.
b.      Konstruksi
1)             Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
2)             Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
3)             Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
4)             Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
5)             Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
6)             Gambar, grafik tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
7)             Panjang pilihan jawaban relatif sama.
8)             Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan “semua jawaban di atas salah/benar” dan sejenisnya.
9)             Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya.
10)      Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
a.       Bahasa/Budaya
1)             Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2)             Menggunakan bahasa yang komunikatif.
3)             Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
4)             Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
3.              Aturan penulisan soal
a.               Rumusan butir soal mengacu pada indikator
b.              Batasan jawaban atau ruang lingkup harus jelas
c.               Harus menggunakan kata tanya perintah seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, buktikan, hitunglah dll.
d.             Hindari pertanyaan apa, siapa, bila….
e.               Menggunakan bahasa baku
f.                Hindari kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda
g.              Buat petunjuk yang jelas bagaimana soal itu dikerjakan

h.              Buat jawaban bebarengan dengan membuat soal
i.                  Buat pedoman penskoran
e). Analisis rasional, berupa penelaahan soal yang ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip- prinsip pengukuran dan format penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis secara editorial dimaksudkan sebagai penelaahan yang khususnya berkaitan dengan keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya (Surapranata, 2006: 1-2). (Depdiknas, 2008: 4) Aspek yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahsa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya.
f)               Uji coba; soal yang telah dibuat diujicobakan kepada beberapa responden yang memilki kriteria yang sama dengan responden yang akan diterapkan misalanya soal akan diterapkan pada kelas lima X makan ujicobanya di kelas lima Y
g)             Analisis empiris (daya pembeda,kesukaran, korelasi, validitas daan reabilitas)
h)             Analisis butir soal, proses penelahaan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal.
i)                 Revisi soal dilakukan tentang perbaikan bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan
j)                 Pembanyakan instrument sesuai dengan jumlah peserta yang akan di ujikan
k)             Pelaksanaan tes (jumlah peserta, pengawasan, kondisi ruangan)
l)                 Scoring setelah di periksa maka pendidik melakukan penskoran sesuai dengan kriteria dan didapatkan data yang bermakna dalam mengambil keputusan
m)         Pemanfaatan hasil sesuai dengan tujuan sehingga dapat bermanfaat bagi peserta tes, pendidik maupun lembaga yang berkepentingan.

Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

Sunday, March 11, 2018




       Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

a.       Pengertian Index Card Match (Mencari Pasangan)
Menurut Zaini (2008: 67)) model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran yang cukup menyenangkan, digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan catatan peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta didik ketika masuk ruangan kelas sudah memiliki bekal pengetahuan. Dengan model pembelajaran Index Card Macth, peserta didik dapat belajar aktif dan berjiwa mandiri. Walaupun dilakukan dengan cara bermain, model pembelajaran Index Card Macth dapat merangsang peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar secara bertanggung jawab dan disiplin sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajar dapat meningkat. Asek-aspek dalam pembelajaran Index Card Match menurut Maryati (2010: 13):
1)      Sifat dan tujuan; Mereview atau mengulang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Jika materi yang dipelajari masih baru, sebelumnya peserta didik diberi tugas untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
                        2)      Media Pembelajaran; Kartu atau potongan kertas.
                        3)      Topik/konsep; Satu pertanyaan, satu jawaban.
4)      Presentasi hasil; Peserta didik yang mempunyai kartu soal membacakannya secara keras ke seluruh peserta didik secara bergantian. 
5)      Peran pasangan; Peserta didik yang mempunyai kartu soal : membacakan.
6)      Peserta didik yang mempunyai kartu jawaban : mencocokan jawaban teman-temannya atas pertanyaan pada kartu soal yang sesuai (dengan pasangannya).
7)      Penilaian; Berdasarkan kemampuan setiap pasangan (peserta didik) menjawab soal yang dibacakan oleh pasangannya.
8)      Banyaknya babak; Satu babak
9)      Kegiatan penutup; Klarifikasi dan kesimpulan.

b.      Kelebihan dan Kelemahan

Handayani (2009: 1) menyatakan bahwa terdapat kelebihan dan dan kelemahan pada model pembelajaran Index Card Match:

1.                  Kelebihan model pembelajaran Index Card Match:
a)                  Menumbuhkan kegembiraan dalam proses pembelajaran.
b)                 Materi pembelajaran yang disampaikan dapat lebih menarik perhatian peserta didik.
c)                  Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
d)                Mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik mencapai taraf ketuntasan belajar.
e)                  Penilaian dapat dilakukan bersama pengamat/observer dan pemain (peserta didik).
f)                   Terjadi proses diskusi dan presentasi dapat menguatkan topik/konsep yang hendak diulang maupun topik yang baru.

2.      Kelemahan model pembelajaran Index Card Match:
a)              Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk menyelesaikan tugas dan presentasi.
b)             Guru harus membuat persiapan yang matang dengan waktu yang lebih lama.
c)              Menuntut sifat tertentu dari peserta didik untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
d)            Suasana      kelas      menjadi     ”gaduh”     sehingga      dapat mengganggu kelas lain.
e)              Kurang efektif apabila satu kelas peserta didiknya banyak (gemuk).
Model Pembelajaran ini membutuhkan kerja sama antara dua peserta didik, mereka harus mencari pasangannya dengan teliti.
c.            Langkah – langkah dalam model pembelajaran Index Card Match
Langkah–langkah dalam model pembelajaran Index Card Match
(mencari pasangan) menurut Zaini (2008: 67):

1)      Guru membuat potongan kertas (kartu) sebanyak jumlah peserta
2)      didik yang ada di kelas.
3)      Kertas tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama.
4)      Pada separuh kertas, ditulis pertanyaan tentang materi yang akan
5)      diajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
6)      Pada separuh kertas yang lain, ditulis jawaban dari pertanyaan-
7)      pertanyaan yang sudah dibuat.
8)      Sebelum dibagikan, kartu dikocok terlebih dahulu sehingga akan
9)      tercampur antara soal dan jawaban.

10)  Setiap peserta didik diberi satu kartu. Guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh  peserta didik mendapat soal dan separohnya  lagi  akan mendapat jawaban.
11)  Mintalah peserta didik untuk mencari dan menemukan pasangan
12)  mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk/berdiri berdekatan. Terangkan agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada peserta didik yang lain.
13)  Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk/berdiri berdekatan, minta setiap pasangan bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
14)  Akhiri pembelajaran ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah

Soal PTS Online kelas 8 Mts Al-Masyhuriyah Kerjakan soal dengan benar sehingga mampu meraih nilai terbaik Memuat…

Popular Posts